UMKM BINAAN YP

Dede Didin Jadidin (Dinas Penanaman Modal dan Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bandung ). “Seminar Perizinan dan Pengembangan UMKM”

Haura Mutiara (Pegiat UMKM)“Pentingnya Legalitas Dalam Bisnis UMKM”

Ina Juniarti (Pegiat UMKM) “Dinamika Proses Perizinan Dan Pengembangan UMKM”

Dimitri (Pelaku Usaha).“Strategi Pertumbuhan UMKM di Era Digital dan Berkelanjutan”

pada tanggal 24 oktober pelatihan Yayasan Pusaka mengadakan pelatihan untuk Anggota UMKM yang sudah terdaftar (janda dari almarhum pegawai KAI pelkau UMKM). Pelatihan ini diberikan oleh mentor yang memang ahli di bidangnya masing masing, berikut materi yang di berikan dengan mentornya:

Pelatihan UMKM untuk janda pelaku USAHA Kecil dan menengah, Bandung,24 Oktober 2024

Pelatihan UMKM untuk janda pelaku USAHA Kecil dan menengah, Bandung,24 Oktober 2024

Pelatihan UMKM untuk janda pelaku USAHA Kecil dan menengah, Bandung,24 Oktober 2024

Pelatihan UMKM untuk janda pelaku USAHA Kecil dan menengah, Bandung,24 Oktober 2024

Bu Suzanti

Ibu Suzanti janda Alm hartono, memiliki 5 anak yang masih sekolah (salah Satu anaknya adalah ABK). sebelumnya ibu Suzanti bekerja sebagai buruh gosok dan cuci, namun karena anaknya yang ke empat ABK, sehingga tidak bisa lepas dari ibu, jadi kesulitan untuk berkerja, jadi ibu memutuskan buka usaha warung. ibu Susanti menjadi MItra Binaan UPZ KAI.

Ibu Susheniati

Ibu Susheniati, beralamat di Jalan Teuku Umar Sawah Brebes Bandar Lampung. Merupakan isteri dari Alm Saparudin yang dulunya merupakan karyawan dari KAI. Sehari-hari Ibu Heni merupakan seorang pedagang di kantin sekolah. Berjualan Warung Nasi sudah berjalan selama 6 tahun, dan sudah banyak mengalami naik turun dalam perjalanan usahanya. Selama 6 tahun ini sudah berpindah pindah tempat. Saat ini Ibu Heni berjualan di kantin sekolah. Dalam 1 hari ibu heni mendapatkan penghasilan Rp 400.000,00 Untuk penghasilan dalam sebulan itu bisa mencapai Rp 2.000.000,00. Menurut Ibu Heni berjualan di kantin sekolah itu sangatlah tepat dengan banyaknya siswa – siswi yang membeli, meskipun keuntungannya cenderung rendah namun penjualan tidak pernah sepi karena selalu ada siswa-siswa yang membeli. Ibu Heni saat ini membutuhkan kulkas untuk menunjang aktivitas berjualannya, namun masih terkendala karena modal untuk usaha yang masih terbatas.

Ibu lasmini

Ibu lasmini memiliki 1 anak yang masih sekolah, SMA Kelas 2, Ibu setiap paginya berjualan nasi uduk dan lontong sayur di sekitaran DIPO TNK dekat stasiun Tanjungkarang. dulu ibu berjualan disamping DIPO, namun karena Keamanan dan streilisasi, maka warung ditutup. sekarang ibu berjualan diluar area DIPO. ibu Lasmini mendapatkan donasi dari UPZ KAI dan menjadi MItra Binaan UPZ KAI . 08 Oktober 2024.

1. Ibu Setya Ningsih (Pengusaha Ikan Bandeng Bakar)

Ibu Setya ningsih, beralamat Kembangan, Kec Kebomas, Kab Gersik. Merupakan isteri dari mantan Karyawan KAI yang telah meninggal dunia sejak dua tahun yang lalu. Suami dari Ibu Setya Ningsih dulunya merupakan seorang Kondektur aktif yang meninggal dunia di usia 49 tahun karena diabetes, almarhum bernama Heriyanto. Bapak Heriyanto meninggalkan dua orang anak yang pada saat ini sedang aktif mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dan di SMP. Keseharian Ibu Ningsih bekerja sebagai penjual otak-otak dan juga ikan bandeng bakar. Biasanya Ibu Ningsih menjual dagangannya menyesuaikan dengan jumlah pesanan saja. Pada beberapa bulan terakhir, omset penjualan Ibu Ningsih kian menurun, hal ini membuat Ibu Ningsih harus berpikir untuk mencari sumber penghasilan lain. Ibu Ningsih kini mulai mempelajari skill baru, yaitu menjahit. Untuk usaha bandeng ini, Ibu Ningsih telah mengantongi izin PIRT, NIB, dan juga sertifikat halal, dan sedang berupaya untuk mendapatkan izin BPOM. Namun, Bu Ningsih mempunyai kendala karena dapur rumah tangga yang tergabung dengan dapur usahanya. Omset bulanan bu Ningsih bisa mencapai Rp 10.000.000,00 per-bulan, dengan penjualan hingga 100 bandeng. Pembeli bandeng terdiri dari tetangga bahkan hingga orang yang berasal dari luar kota. Ibu Ningsih kerap kali kerepotan apabila jumlah pesanan melonjak tiba-tiba, hal itu disebabkan karena peralatan kerja yang masih manual seperti mesin penyaring santan yang menjadi kebutuhan namun belum dimiliki.

ibu Setya ningsih (Pengusaha Ikan Bandeng Bakar)

Ibu Hanny Diarsha

Ibu Hanny Diarsha, beralamat Kel Gedang Anak Kec Ungaran merupakan seorang Ibu muda yang berusia 33 tahun dan memiliki seorang anak berusia 6 tahun. Suami Ibu Hanny merupakan mantan karyawan PT KAI yang telah meninggal dunia sejak setahun lalu. Ibu Hanny memulai usaha makanan sejak tahun 2018 dan semakin serius mengembangkan usahanya sejak tahun lalu saat suaminya telah meninggal dunia. omset yang dicapai mulai dari Rp 5.000.000,00 hingga Rp 10.000.000,00 per-bulan. Bu Hanny sangat ingin sekali mengembangkan usahanya, namun terkendala karena akses atas informasi dan modal yang terbatas, terlebih system promosi dan penjualan yang masih menggunakan cara manual. Bu Hanny saat ini sedang membutuhkan oven dan mesin pengembang adonan untuk membantu pekerjaanya, namun belum bisa dibeli karena keterbatasan modal usaha.

ibu widiastuti di rangkas

Ibu Widiastuti janda pegawai KAI, Memiliki tiga orang anak. Anak Pertama ibu Masih kuliah S1 Semester 8, anak kedua baru masuk Kuliah S1, dan anak ke tiga sekolah di Sekolah Dasar Kelas 4 ditahun 2024.

ibu Widiastuti untuk memenuhi kebutuhan Sehari hari dan kebutuhan sekolah anaknya, beliau berwira usaha atau jualan Baso dan minuman di kantin Sekolah SMA.

Ibu Eni Nureni

Ibu Eni Nureni janda pegawai KAI, Memiliki 4 orang anak. Anak Pertama Sudah berkeluarga atau menikah, anak kedua Masih SMA aktif dalam kegiatan Pramuka, anak ketiga ibu masih dibangku SMP, dan Anak Ke empat masih di bangku SD.

ibu Eni untuk memenuhi kebutuhan Sehari hari, beliau Jualan Nasi Uduk , Lontong dan gorengan.

Ibu Lilik Eliyantin

Alm Supriyanto dulu bekerja bagian Gudang, meninggal karena Sakit liver. ibu lilik Eliyantin.  memiliki 6 anak. anak pertamanya nganggur usia 22 tahun di tahun 2024, Anak ke dua sudah berkerja usia 19 tahun, anak ke 3,4,5,6 masih menempuh pendidikan. ibu masih belum bisa menerima kenyataaan dan sangat sedih, setiap sendirian sering merasa sangat berat untuk membesarkan keenam anaknya, jadi untuk menghilangkan perasaan dan pemikiran tersebut ibu slalu mencari kegiatan.

ibu untuk melawan pemikiran yang jelek dan rasa sedih tersebut, ibu berusahan mengisi waktu dengan kesibukan. ibu membuka usaha sewa baju, rias anak anak, laundry, setrika (disamping rumah KostKostsan).

Ibu, anak kedua, dan anak Ketiganya mengikuti pelatihan MUA yang diselengarakan oleh Yayasan pusaka dan berkolaborasi. keinginan dan kemauan yang keras ibu supaya MUA dapat mendukung usaha sewa baju.

ibu Lilik merasa, persedian barang /baju untuk disewa sangat sedikit, dan dirasakan permintaan dan minat sangat banyak, ibu berharap dapat bantuan modal untuk melengkapi koleksi, sehingga dapat meningkatan pendapatannya

Ibu Napsiyah (pengrajin Keset)

Alm. supriyadi meninggal karena sakit jantung pada tahun 2018 diusia 53 tahun. Jabatan terakhir diperbantukan di reska bagian junior manager pelayanan. Alm mempunyai 4 orng anak. anak pertama dan kedua sudah menikah, anak ketiga kuliah smester 3 di uin jember tapi akan pindah ke universitas bayangkara, anak ke 4 smu kelas 2.

ibu napsyiah kesehariannya kader posyandu di komplek dan menjahit sisa2 kain menjadi keset.

Ibu Laili Duniati (PENGUSAHA BEBEK)

ibu Laili adalah janda dari pegawai kereta Api, Alm terakhir menjabat PPKA. Alm. Bapak setiap medical cekup sehat dan normal, namun setelah vaksin mengeluh sakit didada kiri menembus hingga belikat. Lalu MD.

ibu Lailihanya memiliki anak satu dan Laki, dan anaknya sedang pesantren. Ibu pengusaha ternak bebek, punya kebun jeruk local, punya sewa penggilingan beras, sebelumnya punya catering yang hamper dilupakan.

Ibu laili sangat berharap dapat meningkatkan Modal usahanya sehingga dapat menjadi menyerap tenaga kerja dilingkungannya, dan meningkataka keuntungan

Ibu Novi Erisca

Masukkan teks di sini...

Ibu Nisa Barqi (Chattering & Aneka Kue)

Memiliki dua orang anak, putra pertama kuliah di UGM semester 8 dan putra ke 2 boording school asyifa di Subang kelas 1 SMU

kegiatan ibu nisa sehari2 buka kantin di sekolah transportasi darat tegal.

Ibu Sri Fatonah

Masukkan teks di sini...

Masukkan teks di sini...

Ibu Wahyu Diandriyani

Ibu Nafsiyah